Mencicipi Masakan Negeri Jiran di Killiney Kopitiam

Nama Restoran : Killiney Kopitiam

Lokasi : Senayan City Lt.5 dan Kemang Village Lt.UG, Jakarta

Harga : Curry Fried Rice (Rp.43.290), Iced Kachang (Rp.30.303), Prata Chicken Curry (Rp.32.900), Samosa (Rp. 28. 571), Iced Jelly Medan (Rp.25.974), Singapore Laksha (Rp.43.290)

Nilai : 4 / 5

Recommended : Yes

Come again : Yes


Killiney Kopitiam adalah salah satu resto favoritku. Menyajikan makanan dari negeri seberang, Killiney membuka banyak cabang di Jakarta termasuk di berbagai mall.

Aku sudah sering mengunjungi Killiney di beberapa mall yang kusinggahi. Tapi berhubung kunjungan-kunjungan tersebut dilakukan sebelum PSBB, maka mungkin sudah ada perubahan baik pada menu maupun harganya.

Kunjungan pertama yang kudokumentasikan adalah saat memesan Curry Fried Rice dan Iced Kachang.

Berikut ini zoom in-nya.

Bagaimana review Killiney Kopitiam pada kunjungan kali ini?

Well, sama seperti di foto buku menunya, nasi gorengku datang dengan drumstick ayam lengkap dengan sedikit kuah kari. Iced Kachang-nya juga sama persis seperti fotonya di buku menu, tak ada yang kurang atau lebih. Ada kan resto yang antara foto dan penampilan aslinya jauh berbeda, tapi tidak bagi Killiney, setidaknya dalam kasusku.

Lalu rasanya seperti apa?

Setelah dicicipi, rasa nasi gorengnya sepertinya sama dengan nasi goreng pada umumnya, tapi dimakan dengan kari ayam tetap enak. Karinya sendiri kental dengan daging ayam yang empuk dan rasa yang otentik. Sementara Iced Kachang-nya lebih dominan rasa kacang merahnya dan tidak ada rasa manis dari sirup ala es buah Indonesia yang biasanya disajikan sebagai takjil itu. Overall, cukup kenyanglah dengan rasa yang tidak mengecewakan dan harganya masih cocok untuk milenial. 

Untuk kunjungan kedua, aku memesan Prata Chicken Curry, samosa, dan Iced Jelly Medan. Ini dia penampilan keseluruhan menunya di atas meja.

Sementara untuk kari dan roti pratanya, ini foto yang detail.

Dan ini samosanya dari jarak dekat.

Sedangkan ini zoom-in dari Iced Jelly Medan.

Saat dimakan, rasa samosa ternyata sedikit mirip dengan pastel kalau di Indonesia. Agak overprice juga sih menurutku, dengan beberapa buah penganan berukuran kecil tapi dibandrol dengan harga segitu. Lalu untuk prata dan karinya tidak ada masalah, rasa karinya masih ama dengan versi Curry Fried Rice di atas. Dalam satu mangkok kecil itu, yang dijadikan celupan prata, terdapat satu potong ayam dengan bumbu kari yang kuat. Enak sih, hanya saja sedikit oily di roti pipihnya itu. Tapi kenapa pratanya cuman satu, ya? Bisa kali dilebihin, apalagi dengan harga yang lumayan bagi kantong mayoritas masyarakat. Soalnya bagi kebanyakan orang Indonesia, makan satu lembar prata belum cukup membuat kenyang. Iced Jelly Medan-nya sih lumayan seger.

Kesimpulannya sih untuk porsi kali ini belum bikin puas karena terlalu sedikit. Memang niat awalnya hanya pengen nongkrong dan ngemil cantik, kok, makanya nggak pesan makanan berat. Tapi rasanya tetap konsisten memuaskan seperti dulu jadi berniat balik lagi.

Lalu pada kunjungan ketiga, aku pesan samosa, Iced Kachang, dan Singapore Laksha.

Untuk dua menu lainnya, kayaknya masih sama deh rasanya dengan di atas karena sudah pernah kupesan sebelumnya. Tapi ini pertama kali aku makan Singapore Laksha, selama ini hanya pernah makan mie rasa laksha gitu.

Gimana rasanya?

Mirip lo dengan mie rasa laksha yang dulu aku beli 😅 Kuahnya kental dengan warna oranye yang mirip dengan gulai atau kari. Didalamnya ada berbagai isian seperti telur, tauge, tahu, dll. Kalau yang ini jelas cocok sebagai makanan utama karena mengenyangkan dengan porsi yang pas, enak pula. Yang suka makanan bersantan mungkin setuju dengan pendapatku kali ini.

So bagaimana kesimpulan akhir dari review Killiney Kopitiam? Ya, namanya resto favorit, sudah pastilah recommended dan datang lagi 😅 Selain masakannya cocok di lidah orang Indonesia, juga harganya masih reasonable dan tempatnya juga nyaman, full AC dengan pelayanan yang baik. Buat yang pengen mencoba makanan dari negara tetangga, bisa banget loh kesini. Kali aja nantinya malah lebih doyan dan ikutan jadi langganan juga 😁


Baca Juga:

Mencoba Shabu-Shabu ala Singapura di Yong Tau Fu

Posting Komentar

0 Komentar